Mama, Ayah apa yang ada di fikiran teman-teman?
.
.
heumbbb....
Menjadi mama, ayah atau dengan kata lain orang tua itu sungguh ISTIMEWA. ya, karena mereka adalah partner terbaik anak-anak.
Sehebat apapun dokter, observer terbaik adalah orangtuanya. Orangtualah yang memberikan informasi kepada seorang dokter. Sehebat apapun seorang Psikolog, tapi orangtualah yang sebenernya selalu berada bersama mereka, yang berusaha memberi kenyamanan untuk anak-anaknya. Sehebat apapun ahli gizi, orangtualah ahli gizi terbaik yang butuh memahami makanan terbaik bagi anak-anak.
Yuppp, Kitalah orangtua , yang akan menjadi partner anak-anak. Kitalah orangtua, yang perlu menjadi observer terbaik dalam setiap kondisinya❤️❤️❤️ Karena sehebat apapun ahli, kitalah orangtua, yang menjadi bagian hidup anak-anak dalam setiap kondisinya. Jika tubuh ini sakit, maka kita akan merasakan. Begitupun anak-anak, hanya kita sebagai bagian tubuhnya yang dapat mengerti hal tersebut πππ
Semangat menjadi observer terbaik. Semangat menjadi partner terbaik ayah bunda❤️❤️ mindful parenting Ayah bunda, Jujurly, bukanlah expert dibidang parenting. Tapi, izinkan saya sedikit berbagi seputar beberapa ilmu yang didapat. Konsep ini, sebagian diambil dari kombinasi mindful parenting dan axline dalam therapy play.
---------------------------------ππππππ-------------------------------
Seperti yang telah dibahas diatas, orangtua adalah observer terbaik. Maka, orangtua bisa menjadi ahli terbaik bagi ananda. Maka, sebagai psikolog, therapis, atau apaun keahlian tersebut sebenernya orangtua bisa menjadi filter pertama. Dan, tentu dengan ilmu yang benar ya. Maka, jangan bosan belajar yaaa ayah bunda... semangat ✊π»✊π»✊π»
Oke lanjut kepada konsep mindful parentingπ§
SADAR Yupp, mindful itu perlu dilakukan secara sadar. Artinya kita butuh terima anak-anak secara utuh, tak butuh bandingkan mereka dengan oranglain. = Selain terima, kita butuh melakukannya sadari dengan cara yang Mudah, be simple yaaa. Gak usah mikir terlalu berbelit, buat mudah dalam kegiatan. Adapun , jika ada problem. Ajak anak-anak yang menyelesaikannya, kita menstimulasi dan mengarahkan. Okeπ€©π€© = yuppp, kesadaran ini akan memberi kepercayaan pada anak. Sehingga ananda akan merasa dihargai. Jika mereka memiliki solusi, sebisa mungkin kita hargai tiap pendapat dan tingkahnya.
HANGAT Dalam berkegiatan bersama anak-anak, kita butuh hanga dengan mereka. Dan, belajar mengenali ekspresi mereka . Misal, mengetahui ekspresi saat sedih, senang, bosan dan lainnya. Yuppp, tak boleh menyimpulkan tiap tingkah laku mereka. Biasakan tanyakan maksud mereka? tanyakan pendapat mereka?. Biasakan dengar Dengar mau mereka, dengar penjelasannnya, dan dengar apapun yang mereka katakan secara penuh. Dan, jadikan mereka subjek yang diperhatikan.
Hal kecil yang bisa kita terapkan dilingkungab keluarga kita,;
1. Afirmasi pagi Dalam mindful, bukan sekedar kita sebagai orangtua. Tapi, kita bantuu dan ajak ananda sevisi dengan kita. Buatlah afirmasi diawal waktu bersama-sama. Ini bisa jadi reminder kita, dan anak.
Saat mulai lost, kita bisaaa direminder dengan afirmasi ini.
Begitupun anka-anak, kalo udah keluar alur. Kita bisa ingatkan dengan afirmasi ini.
Contoh afirmasi pagi.
"Hari ini aku memulai bahagia, semangat dan selalu tersenyum."
2. Ingat tanya kabar anak? Dan buat kesepakatan harian.
Contoh kabar.
π€© tanyakan kondisi ananda?
π€© tanyakan emosi/ perasaan mereka harinini
contoh kesepakatan
π anak boleh bermain, tanpa menyakiti (include diri, oranglain, ato benda yang digunakan).
π biasakan berdoa diawal dan akhir
π dan kesepakatan lainnya
3. Fokus dan jadikan anak subjek.
Meski kita main, dan berkegiataan sama anak.Yang jadi fokus kita bukan kegitannya, tapi anaknya Jadii, boleh kita paham dan terhanyut am kegiatan. Tapi, dijadikan anak subjek yang lebih kita perhatikan.
Contoh: hapalan surat sama anak, kadang saat mereka agak lama dalam hapalan. Kita jdi ortu kesel yaaa,l. Nah, klo kita menjadikan anak subjek. Kita akan fokus sama usaha ananda , bukanpada hasil anak cepat hapal
4. Selalu tanyakan kegiatan ,, tanya maksud mereka bermain, hal yang didapatkan oleh mereka,,, coba cek, samakah dengan maksud kita? Dan cek, perasaaan mereka apakah happy?
5. Dan klo udah review. Usahakan cek hikmah, biar value yang kita berikan tercapai.
*INI PENTING* Tapiii, sampe siniiii..
apa yang teman-teman lakuin juga?
cek indikatornya,,
^ jika melencengπ
^ anak komplen
Anak komplen, adalah wujud ekspresi mereka. Saat mereka komplen pada kita, dan, coba cek lagii apa sih harapan mereka kepada kita
^ Lupa kegiatan π
Saat sesi evaluasi, jika ada bagian lupa... nah, ini adalah indikator kegiatan belum Mindful. Tenang parents. Jika ini terjadii.. maka, ayo kita perbaiki lagii.π
^ Cek perasaaanπ
Cobaaa, dicek perasaaan mereka. Jika ada proses yang membuat mereka tak senang. Maka, kita butuh improve lagi setiap kegiatannya
Gunakan jangka waktu, jangan terlalu lama dan gunakan waktu kegiatan. Agar ananda dapet mendisiplinkan dirinya
Nahhh, sekarang waktunya BERGERAK. Siapa mau ikut bergerak?, yuk yuk yuk.....kita kerjain tugas kita.
Kita buat kegiatan dengan metode SMART oke.
*SPESIFIK* Coba, kegiatan yang dilakukan butuh detail. Agar setiap maksud kita tersampaikan dengan anak. Buat hal konkreat ya, karena mereka masih ada difase tersebut.
*MEASURABLE* menekankan kegiatan pada sesuatu yang Terukur Heumbbb apa ya....misal dikerjakan dengan alat dan bahan seperti apa. Dilakukan sesuai usianya. ππ
* ATTAINABLE * Kegiatannya butuhhhh tercapai, lakukan yang mungkin tercapai. Jangan kerjakan, sesuatu yang belum tentu dapat dikerjakan oke.
*REALISTIC* Selain dapat tercapai. Kita butuh realistis. Jangan terlalu banyak, lebih baik ada 2-3 kegiatan utama yang dilakukan secara mindful. Dari pada banyak, tapi tak satupun memberi kenangan kepada anak-anak.
*Time bound* batas waktu, artinya rencana yang Anda buat haruslah ada batasan waktu kapan Anda harus mencapainya.
semangat
sumber catt kulwap parenting bareng Ndarin