Senin, 28 Maret 2011

BELALANG KAYU (Valangia nigricornis)

BELALANG KAYU (Valangia nigricornis)
(Laporan Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman)


Oleh :
Siti Nuraini
0814023115




JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2011

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Organisme penganggu tanaman (OPT) merupakan faktor pembatas produksi tanaman di Indonesia baik tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan. Organisme pengganggu tanaman secara garis besar dibagi menjadi tiga yaitu hama, penyakit dan gulma. Hama menimbulkan gangguan tanaman secara fisik, dapat disebabkan oleh serangga, tungau, vertebrata, moluska. Sedangkan penyakit menimbulkan gangguan fisiologis pada tanaman, disebabkan oleh cendawan, bakteri, fitoplasma, virus, viroid, nematoda dan tumbuhan tingkat tinggi.
Pada praktikum kali ini kita akan lebih rinci membahas hama khususnya serangga untuk klasifikasi Belalang kayu ( Valanga nigricornis ). Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen (disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat. Serangga ini umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan. Dalam Agama Islam, Belalang adalah salah satu dari dua hewan yang apabila telah terlebih dahulu mati masih dihalalkan untuk dimakan, bersama Ikan.1
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan belalang
2. Mengetahui bagian tubuh belalang
3. Mengetahui klasifikasi belalang kayu

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Belalang




II. METODOLOGI

A. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
Alat :
1. Luv
2. Cawan sedang
3. Pinset
4. Pena /Pensil
5. Kertas gambar
Bahan :
-Belalang
B. Cara Kerja
Untuk cara kerja pada praktikum kali ini adalah:
1. Siapkan alat dan bahan yaitu; belalang kayu, cawan sedang, luv dan pinset sedang
2. Siapakan alat tulis dan gambar
3. Setelah semuanya disiapkan maka amati seluruh bagian tubuh belalang
4. Gambar bagian yg telah diamati satu per satu guna memdudahkan praktikan menggambar bagian tubuh belalang
5. Gambar bagian tubuh tampak samping, tampak depan, bagian kepala dan lainnya.
6. Setelah selesai menggambar beri tanda panah pada setiap bagian yang telah digambar guna memudahkan praktikan dalam mengetahui nama-nama bagian tubuh belalang tersebut.





III. PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan


• Tampak samping


• Bagian –bagian tubuh belalang

• Bagian kepala belalang







B. Pembahasan

Belalang kayu ( Valanga nigricornis ) memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Orthoptera
Family : Acridoidea
Genus : Valanga
Specific name : nigricornis -
Scientific name : - Valanga nigricornis...2

Anatomi luar serangga meskipun pada dasarnya sama pada semua jenis serangga, tetapi ada keragaman menurut jenisnya dan dalam satu jenis serangga menurut tahap perkembangannya.
Serangga memiliki dinding tubuh yang disebut integumen. Integumen ini berperan sebagai kerangka luar (eksoskleleton).
Anatomi Luar Integumen
Integumen terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu :
a. Lapisan dasar (basement membrane) dengan ketebalan kurang lebih
b. Epidermis atau hipodermis yang mempunyai ketebalan satu sel.
c. Lapisan kutikula yang tebalnya kurang lebih 1m.
Kutikula terdiri dari sel-sel mati yang dibentuk oleh sel hidup di bawahnya yaitu epikutikula, dan terdiri dari prokutikula dan epikutikula. Prokutikula terdiri dari lapisan yang lebih tebal dibandingkan epikutikula.

• Prokutikula terdiri dari lapisan endokutikula dan eksokutikula.
• Epikutikula merupakan lapisan tipis yang biasanya terdiri dari :
a. Lapisan dalam disebut lapisan kutikulin (lipoprotein).
b. Lapisan luar disebut lapisan lilin yang sulit ditembus air.
2http://zipcodezoo.com/Animals/V/Valanga_nigricornis_fumosa/

• Bagian yang mengeras dari kutikula terutama terdapat pada lapisan eksokutikula, disebabkan oleh adanya sklerotin sebagai hasil dari proses pengerasan yang disebut dengan sklerotisasi.
• Kutikula relatif permiabel, dan bila keadaannya tipis, maka dapat dilalui oleh air dan gas.
Pada kutikula sering dijumpai :
o sulkus, yaitu lekukan pada kutikula bagian luar
o sutura, yaitu garis persatuan antara dua sklerit yang terpisah
o apodema atau apofisis, yaitu penonjolan bagian dalam kutikula
Secara garis besar bagian tubuh serangga terdiri dari kepala, thoraks, dan abdomen.

Morfologi Kepala
Kepala merupakan bagian depan dari tubuh serangga dan berfungsi untuk pengumpulan makanan dan manipulasi, penerima rangsang dan otak (perpaduan syaraf). Struktur kerangka kepala yang mengalami sklerotisasi disebut sklerit. Sklerit-sklerit ini dipisahkan satu sama lain oleh sutura yang tampak sebagai alur
Kutikula pada kepala mengalami penonjolan ke arah dalam, membentuk rangka kepala bagian dalam, yang disebut tentorium.
Terdapat tiga tipe kepala berdasarkan posisi alat mulut, yaitu :

1. Prognatous (menghadap ke depan), contoh : Sithopillus oryzae (Coleoptera, Curculionidae)
2. Hypognatous (menghadap ke bawah), contoh : Valanga nigricornis (Orthoptera, Acrididae)
3. Ophistognatous (menghadap ke bawah dan belakang), contoh : Leptocorisa acuta (Hemiptera, Alydidae)
Pada kepala terdapat dua organ penerima rangsang yang tampak jelas yaitu mata tunggal dan antena. Mata terdiri dari dua jenis : mata majemuk dan tunggal.

Antena
Sepasang antena terdapat pada salah satu ruas kepala di atas mulut yang dapat digerak-gerakkan. Antena merupakan alat penting yang berfungsi sebagai alat perasa dan alat pencium. Ruas pertama antena yang disebut skapus melekat pada kepala. Ruas kedua disebut pedisel dan ruas-ruas berikutnya secara keseluruhan disebut flagelum.
Bentuk dan ukuran antena serangga sangat beragam. Berdasarkan bentuknya antena serangga dapat dibedakan menjadi 14 tipe yaitu :
1. Filiform : menyerupai tambang, tiap-tiap segmen yang membentuk antena ukurannya sama, misalnya antena pada Valanga sp. (Orthoptera).
2. Moniliform : seperti manik-manik, ruas-ruas antena berukuran sama dan berbentuk bulat, misalnya Rhysodidae.
3. Setaseous : seperti rambut kaku (Seta), makin ke ujung ruas-ruas antena maakin ramping, misalnya Isoptera.
4. Clavate : seperti moniliform tapi agak membesar kebagian ujungnya, misalnya Coccinellidae.
5. Capitate : seperti clavate tetapi perbesaran ruas-ruas terakhir tiba-tiba membesar, misalnya Nitidulidae.
6. Serate : tiap-tiap segmennya berbentuk seperti gigi, misalnya Elateridae.
7. Geniculate : segmen pertama berukuran panjang diikuti oleh satu segmen yang lebih kecil yang membentuk sudut dengan segmen pertama, misalnya Formicidae.
8. Pectinate : setiap segmen memanjang ke arah samping seperti sisir, misalnya Pyrochoroidae.
9. Bipectinate : setiap segmen memiliki satu pasang rambut.
10. Stylate : segmen terakhir runcing dan agak panjang, misalnya Asilidae.
11. Aristate : seakan-akan dari segmen antena keluar lagi antena, misalnya Muscidae.
12. Plumose : setiap segmen berambut lebat dan panjang, misalnya nyamuk jantan.

13. Lamellate : segmen paling ujung membesar dan menjadi lempengan, misalnya Scarabaidae.
14. Flabellate : semua segmen setelah pedicel bentuknya seperti lempengan, misalnya Rhipiceridae

Alat Mulut
Secara umum alat-alat mulut serangga terdiri dari :
1. Labrum (bibir atas)
2. Sepasang mandibel (geraham pertama)
3. Sepasang maksila (geraham kedua)
4. Labium (bibir bawah)
5. Epifaring (lidah)
Bagian-bagian mulut serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe umum, mandibulata (pengunyah) dan haustelata (penghisap).
• Tipe alat mulut pengunyah, mandibel bergerak secara transversal yaitu dari sisi ke sisi, dan serangga tersebut biasanya mampu menggigit dan mengunyah makanannya.
• Tipe mulut penghisap memiliki bagian-bagian dengan bentuk seperti probosis yang memanjang atau paruh dan melalui alat itu makanan cair dihisap. Mandibel pada bagian mulut penghisap mungkin memanjang dan berbentuk stilet atau tidak ada.
Beberapa tipe alat mulut serangga yaitu :
a. Tipe alat mulut menggigit mengunyah terdiri dari :
(1). Labrum, berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam rongga mulut.

(2). Epifaring, berfungsi sebagai pengecap.

(3). Mandibel, berfungsi untuk mengunyah, memotong, atau melunakkan makanan.

(4). Maksila, merupakan alat bantu untuk mengambil makanan. Maxila memiliki empat cabang, yaitu kardo, palpus, laksinia, dan galea.

(5). Hipofaring, serupa dengan lidah dan tumbuh dari dasar rongga mulut.


(6). Labium, sebagai bibir bawah bersama bibir atas berfungsi untuk menutup atau membuka mulut. Labium terbagi menjadi tiga bagian, yaitu mentum, submentum, dan ligula. Ligula terdiri dari sepasang glosa dan sepasang paraglosa.
• Contoh serangga dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah yaitu ordo Coleoptera, Orthoptera, Isoptera, dan Lepidoptera.

b. Tipe alat mulut mengunyah dan menghisap
• Tipe alat mulut ini diwakili oleh tipe alat mulut lebah madu Apis cerana (Hymenoptera, Apidae) merupakan tipe kombinasi yang struktur labrum dan mandibelnya serupa dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah, tapi maksila dan labiumnya memanjang dan menyatu.
• Glosa merupakan bagian dari labium yang berbentuk memanjang sedangkan ujungnya menyerupai lidah yang berbulu disebut flabelum yang dapat bergerak menyusup dan menarik untuk mencapai cairan nektar yang ada di dalam bunga.

c. Tipe alat mulut menjilat mengisap
• Tipe alat mulut ini misalnya pada alat mulut lalat (Diptera).
• Pada bagian bawah kepala terdapat labium yang bentuknya berubah menjadi tabung yang bercelah.
• Ruas pangkal tabung disebut rostrum dan ruas bawahnya disebut haustelum.
• Ujung dari labium ini berbentuk khusus yang berfungsi sebagai pengisap, disebut labellum

d. Tipe Alat Mulut Mengisap
• Tipe alat mulut ini biasanya terdapat pada ngengat dan kupu-kupu dewasa (Lepidoptera) dan merupakan tipe yang khusus, yaitu labrum yang sangat kecil, dan maksila palpusnya berkembang tidak sempurna.
• Labium mempunyai palpus labial yang berambut lebat dan memiliki tiga segmen.


• Bagian alat mulut ini yang dianggap penting dalam tipe alat mulut ini adalah probosis yang dibentuk oleh maksila dan galea menjadi suatu tabung yang sangat memanjang dan menggulung

e. Tipe Alat Mulut Menusuk Mengisap
• Kepik, mempunyai alat mulut menusuk mengisap, misalnya Scotinophara (Heteroptera).
• Alat mulut yang paling menonjol adalah labium, yang berfungsi menjadi selongsong stilet
• Ada empat stilet yang sangat runcing yang berfungsi sebagai alat penusuk dan mengisap cairan tanaman.
• Keempat stilet berasal dari sepasang maksila dan mandibel ini merupakan suatu perubahan bentuk dari alat mulut serangga pengunyah.

Bagian Toraks
Bagian dari tubuh serangga antara kepala dan abdomen adalah thoraks terdiri dari tiga segmen atau ruas yaitu protoraks, mesotoraks, dan metatoraks
Ketiga bagian toraks tersebut memiliki sepasang tungkai, sedangkan mesothoraks dan metatoraks masing-masing memiliki sepasang sayap.
Pada setiap sisi mesotoraks dan metathoraks terdapat sebuah spirakel.
Protoraks, mesotoraks dan metatoraks masing-masing bagian atasnya terdiri dari notum dan bagian bawahnya disebut sternum.
Notum untuk prothoraks disebut pronotum, dan notum untuk mesothoraks dan metathoraks masing-masing disebut mesonotum dan metanotum.
Pronotum terbagi lagi atas preskutum, skutum, skutelum dan postkutelum, mesonotum dan metanotum masing-masing terbagi atas epimeron dan episternum.





Sayap
Serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok berdasarkan kepemilikan sayap, yaitu kelompok serangga bersayap (Pterygota) dan kelompok serangga tidak bersayap (Apterygota). Sayap merupakan tonjolan integumen dari bagian mesopleuron dan metapleuron. Sayap diperkuat oleh satu deretan rangka-rangka sayap yang bersklerotisasi, yang mengandung syaraf, trakea, dan hemolimf. Permukaan atas dan bawah sayap terbuat dari bahan kitin tipis. Bagian tertentu dari sayap tampak seperti garis-garis tebal yang disebut pembuluh sayap. Bagian sayap yang dikelilingi oleh pembuluh sayap disebut sel.

Tungkai-Tungkai Thoraks
Tungkai serangga terdapat pada prototaks, mesatoraks dan metatoraks yang masing-masing disebut tungkai depan, tungkai tengah dan tungkai belakang.
Tungkai serangga terdiri dari enam ruas yang terdiri dari :

a. Koksa, yang merupakan bagian yang melekat langsung pada thoraks
b. Trokanter, bagian kedua dari ruas tungkai berukuran lebih pendek dari pada koksa dan sebagian bersatu dengan ruas ketiga
c. Femur, merupakan ruas yang terbesar
d. Tibia, ukurannya lebih ramping tetapi hampir sama panjang dengan femur pada bagian ujung tibia biasanya terdapat duri-duri atau taji
e. Tarsus, terdiri dari 1-5 ruas
f. Pretarsus, ruas terakhir dari tungkai, terdiri dari sepasang kuku tarsus dan diantaranya terdapat struktur seperti bantalan yang disebut arolium

• Beberapa tipe tungkai serangga tersusun sebagai berikut :

1. Saltatorial : Tungkai belakang belalalng yang digunakan untuk meloncat, dengan bentuk femur tungkai belakang lebih besar bila dibandingkan dengan femur tungkai depan dan tungkai tengah. Contoh : Valanga nigricornis (belalang)
2. Raptorial : Tungkai depan digunakan untuk menangkap dan memegang mangsa, sehingga ukurannya lebih besar bila dibandingkan dengan tungkai yang lainnya. Contoh : Stagmomantis carolina (belalang sembah)
3. Kursorial : Tungkai ini digunakan untuk berjalan cepat atau berlari. Contoh : Periplaneta australasiae (kecoa)
4. Fosorial : Tungkai depan berubah bentuk sebagai alat penggali tanah. Contoh : Gryllotalpa africana (orong-orong)
5. Natatorial : Tungkai jenis ini terdapat pada serangga air yang berfungsi untuk berenang. Contoh : Hydrophilus triangularis (kumbang air)
6. Korbikulum : Tungkai tipe ini berfungsi untuk mengumpulkan tepung sari. Contoh : Apis cerana (lebah madu)

Dalam praktikum kita menggunakan Belalang kayu ( Valanga nigricornis ) dikarenakan memiliki beberapa alasan yaitu diantaranya:
1. Belalang kayu memiliki bagian tubuh yang sempurna
2. Belalang kayu bagian tubuhnya belum ada modifikasi bagik kepala, toraks, dan abdomen
3. Memudahkan praktikan untuk mengamati setiap bagian-bagian tubuh belalang.
Ledakan belalang terjadi di Indonesia yang mengakibatkan dampak sangat buruk terhadap pertanian tanaman pangan di Indonesia, hal ini terjadi dikarenakan beberapa sebab, Perkembangan hama dan penyakit sangat dipengaruhi oleh dinamika faktor iklim. Sehingga tidak heran kalau pada musim hujan dunia pertanian banyak disibukkan oleh masalah penyakit tanaman sperti penyakit kresek dan blas pada padi, antraknosa cabai dan sebagainya. Sementara pada musim kemarau banyak masalah hama penggerek batang padi, hama belalang kembara, serta thrips pada cabai. Akhir-akhir ini perubahan iklim seperti peningkatan temperatur yang berkaitan dengan peningkatan kadar CO.

Ledakan belalang terjadi tidak hanya di seluruh bagian daerah yang ada di Indonesia namun di negara lain pun terjadi seperti di Timor Leste, Australia dan lainnya. Belalang jenis ini dapat hidup di area lingkungan yang luas karena mereka dapat beradaptasi dengan kondisi ekologi yang sangat berbeda.
Namun kondisi hidup optimum adalah pada suhu 20-25 derajat celsius dan curah hujan 50-100 milimeter per bulan yang memberikan kelembaban yang cukup. FAO yang merupakan salah satu lembaga yang berada di PBB mengadakan kerjasama dengan negara yang terkena ledakan belelang, salah satunya yaitu dengan Indonesia dan Timor Leste yang berlangsung di Kupang 24-25 November 2009.
FAO telah memberikan bantuan berupa obat pembasmi yakni pestisida, sprayer (alat penyemprot), pelatihan atau training dan peningkatan sumber daya manusia. Bio-pestisida yang digunakan tersebut disemprot dari udara menggunakan helikopter. Hasilnya sangat baik dan dapat membasmi belalang yang menyerang tanaman padi milik petani.
Walaupun demikian keadaan ini mungkin tidak akan bertahan lama karena ada beberapa faktor yang akan kembali meledakkan jumlah belalang. Hal ini akbibat akumulasi pertahanan belalang terhadap obat-obatan, sehingga belalang kebal akan hal tersebut. Sehingga hal ini memacu para peneliti/ilmuan untuk menghasilkan inovasi terbaru agar dapat mengurangi kerugian produksi pada petani produsen akibat hama dan sebagainya.
Karakteristik fisiologi yang mempengaruhi reaksi serangga, biasanya berupa zat – zat kimia yang dihasilklan pada proses metabolism tanaman. Proses metabolism pada tanaman pada umumnya menghasilkan subtansi yang dapat berfungsi sebagai katalis reaksi, membangun jaringan dan mensupply energi. Tanaman membutuhkan ion anorganik dan penghasil enzim, hormone dan karbohidrat, lipid, protein, dan komponen posfat untuk energi transfer. Metabolit primer, mendukung proses pertumbuhan dan reproduksi dari tanaman.
Bagi serangga, beberapa metabolit primer ini dapat berfungsi sebagai feeding stimulants, nutrient, juga zat toksik. Secondary metabolit, bervariasi sekali di antara tanaman dan disebut sebagai zat non esensial dalam metabolit primer. Akan tetapi secondary metabolit dapat pula berfungsi sebagai stimulus bagi serangga.
Hubungan antara stimulus tanaman dan respon serangga merupakan komunikasi kimiawi,zat kimia yang berperan disebut semiochemical yang terdiri dari :
Feromon : yang mendukung komunikasi individu dalam spesies yang sama
Allelochemical : yang mendukung komunikasi individu dalam spesies yang berbeda.
Allomon : zat kimia utk pertahanan, memproduksi respon negatof terhadap serangga dan mengurangi kesempatan untuk kontak serangga dengan inang. Yang termasuk allomon diantaranya, repellent, oviposition dan feeding detterent, dan zat toksik
Kairomon : memberi keuntungan terhadap serangga, mendukung proses penemuan inang, oviposisi, dan feeding. Kairomon terdiri dari : atraktan, arrestant, excitant dan stimulant.
















IV. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Belalang merupakan serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek.
2. Belalang memiliki tiga bagian tubuh yaitu;
Kepala terdiri dari atena, mata dan mulut
Thorax terdiri dari 3 pasang kaki (prothorax, mesothorax, dan metathorax)
Abdomen terdiri dari alat kelamin
3. Belalang kayu ( Valanga nigricornis ) memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Orthoptera
Family : Acridoidea
Genus : Valanga
Specific name : nigricornis -
Scientific name : - Valanga nigricornis












DAFTAR PUSTAKA


Agus widada dan S Enceng. Kumpulan Informasi Hama Tanaman.Pustaka Widada Agus. Bogor.2003.
Agus Widada dan S Enceng. Hama Tanaman, Masalah dan Solusinya.Kanisius. Yogyakarta. 2007
http://www.deptan.go.id/setjen/humas/berita/Serangan%20OPT.htm, diakses 11 Februari 2011
http://zipcodezoo.com/Animals/V/Valanga_nigricornis_fumosa/ diakses 11 feb 2011
Ternyata Belalang pun Bisa Jadi Kanibal - www.Whooila.com, dakses 11 Februari 2011

Vivanews.com Posted on 25 November 2009 by erensdh,diakses 11 Februari 2011

www.google.com- Field Guide to Common Western Grasshoppers by Robert E. Pfadt, diakses 11 Februari 2011


























LAMPIRAN

19 komentar:

  1. mbak,boleh nanya gak.kan menurut beberapa ilmuan kecoak tu di golongkan ke kelas dictyoptera,nah mengapa kecoak di golongkan ke kelas tersebut

    BalasHapus
  2. ada game yang asik di sini ayo gabung gabung
    KLIK DI SINI

    BalasHapus