Minggu, 14 November 2010

siti nuraini: Pengenalan profil tanah

siti nuraini: Pengenalan profil tanah: "l. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah yang digunakan dalam praktikum adalah bagian dari permukaan bumi yang mengandung dan menopang kehi..."

Sedikit Kumpulan Puisi Ku


Sweat Heart
Oleh : Siti Nuraini

Bentangan langit selimuti mimpi
Lukiskan cerita ku
Larutkan aku dalam senandung mu
Tenggelamkan pedih ku
Bawalah aku selalu bersama mu
Melintasi batas waktu
Mendekap dalam serpihan mimpi ku
Tenggelamkan pedih ku
Begitu sulit ku lukis indah mu
Ku pahat dianganku
Walau hadirmu lukai hati ku
Kan ku bawa damai mu
Telah terangkai indah dalam bait syair ku
Tenggelam dalam baying mimpiku
Kau pergi
Tinggalkan cerita ku
Tenggelamkan semua mimpi-mimpi ku


Kenangan
Oleh : Siti Nuraini

Kasih ingatkah engkau pada ku?
Di tepi laut ini kita pernah bersama
Kita memandang luasnya lautan
Langit biru yang memayungi kita
Kasih

Rindukah kau pada ku?
Di jalan ini dulu kita berdua
Hujan turun membasahi bumi
Kasih
Kau peluk aku dengan kehangatan
Kau sentuh aku dengan kemesraan
Kasih
Bila kau telah lupakan
Jangan lagi kau ingat masa itu
Masa-masa indah kita berdua

Rindu yang tertunda
Oleh: Siti Nuraini

Sahabat
Titian hari yang kita lalui bersama
Begitu indah penuh suka dan duka
Menguklur kisah indah hidup kita
Tanpa ada hati yang terluka

Sahabat
Masihkah kau seperti bintang disana?
Menemani bumi ini yang gelap
Member keindahan di waktu malam
Disaat bumi dalam kesunyian

Sahabat
Masihkah ada rindu dalam hati mu
Masihkah ada kasih dalam hidup mu
Untuk mengobati kerinduan  hati ini
Untuk menemani kesunyian ini
EGO KU
Oleh : Siti Nuraini

Aku hanya sebatang ranting
Kering dan rapuh
Aku hanya seonggok sampah
Busuk dan mungkin tiada guna
Aku adalah aku
Tiada yang tahu siapa aku
Dan aku tidak ingin orang tahu siapa aku
Terkadang jiwa ku sepi
Namun
Ku kan bertahan
Walau orang berkata-kata
Mereka tak tahu siapa aku
Aku
Yang tahu hanya diri ku
Karena aku tetaplaj aku

Isra’ Mi’raj
Oleh : Siti Nuraini
Ketiaka suara adzan memecah fajar
Tibalah Rasulullah di muka ka’bah
Kala itu
Gemparlah penduduk makkah                       
Berkobar api fitnah

Muhammad gila
Muhammad syaraf
Muhammad naik ke langit
Muhammad pembohong

Dikala telah terjadi
Isra’ wal mi’raj
Ada yang bertambah keimanannya
Adapula yang makin menjadi kekafirannya

Mungkin kah Ia naik ke langit
Dari baitul maqdis
Ke sidratul muntaha
Dan Ia berbicara dengan Allah
Apakah semua itu mungkin
Hai orang-orang ingkar
Hai orang-orang durhaka
Mustahlkah itu
               
Namun
Kuasa allah diatas segalanya
Kuasa Illahi mukjizat Nabi
Allah maha segala-galanya












Pelita ku
Oleh : Siti Nuraini

Hadir mu laksana mentari dikala pagi
Member kehangatan dan keindahan
Hadir mu laksana cahaya rembulan
Menerangi malam gelap gulita

Kau ajari aku dengan ilmu mu
Kau kasihi aku dengan kelmbutan mu
Kau bombing aku dengan kesabaran mu
Meski banyak salah dan khilaf ku

Setiap nasihat yang engkau berikan
Merasuk jauh dalam hati ku
Setiap ilmu yang engkau ajarkan padaku
Terpatri kuat dalam subariku

Tak hiraukan teriknya mentari
Engkau gantungkan sejuta harap pada ku
Biarpun hujan membasahai bumi
Engkau bangun impian demi kebahagian ku

Jika saja masih ada waktu
Ingin ku balas semua jasa mu

Ku sadari
Ku tak kan pernah mampu
Namun
Jasa mu akan selalu ku kenang
Di dalam kalbu
Ketika Duka Tersenyum
Oleh : Siti Nuraini                                           Desember 2002

Ya Allah mengapa semua ini terjadi kepada ku
Mengapa bukan menimpa para koruptor,penzina
Pengedar ekstasi atau siapapun mereka orang-orang yang jahat di muka bumi ini

Mengapa aku…….rintih ku
Aku yang selalu berusaha setia meniti sabilillah
Allah
Apakah tidak cukup satu kaki kau ambil
Mengapa kau ubah pula wajah ku jadi mengerikan begini

Bagaimana aku akan menyeru orang pada jalan Mu
Seperti yang ku lakukan dulu

Ya Allah
Bila kini aku tersaruk-saruk
Mencari kasih Mu yang kurasa sirna
Dimana kasih Mu ya Rahman
Dimana kasih Mu ya Rohim

Ya Rahman
Insan syurullaha yanshurkum wayutsabit aqda makum
Mengapa kau lupakan aku
Kasih!!!
Aku berteriak sekeras-kerasnya
Hingga tenggorokan ku kering dan perih

Lalu aku berfikir tetang wanita barat
Yang bernama hellen keller
Ia tuli, bisu, dan lumpuh

Tetapi akhirnya ia menjadi orang yang berhasil
Wanita barat cacat ganda sepertinya
Yang sangat jelas
Tidak berada dijalur al-haq
Bias teguh meraih apa yang dicita-citakannya

Tentu saja sebagai wanita muslim
Yang berada dijalur al-haq
Aku harus lebih kukuh lagi

Air mata ku menitik seluas senyum
Dan rintik gerimis
Menemani perjalanan ku

Kata Hati
Oleh : Siti Nuraini  April 2005

Senyum mu adalah yang terindah
Sinar mata mu terangi hati ku
Wajah mu adalah cermin hidupku
Tutur kata mu yang membuatku terpaku
Hidup tanpa mu
Hampa dan sunyi
Tetaplah berda disisi ku
Mungkin aku bagaikan seekor pungguk
Yang merindukan rembulan

Hidup Tanpa Judul
Oleh : Siti Nuraini      2003

Ku lalui lorong demi lorong kehidupan
Dengan senyum dan cinta

Walau tanpa kecantikan
Senyum kepada awan
Cinta kepada merpati

Hidupku adalah suatu perjuangan
petualang digurun tak berair
yang penuh tantangan

Cinta
Oleh : Siti Nuraini 21 Juli 2007

Mengenal mu
Kutemukan arti hidup
Bersama mu
Ku rasakan kedamaian
Diri mu
Membuat ku semakin dewasa
Merindu mu
Meyakinkan ku akan segalanya

Membenci mu
Membuatku semakin berdosa
Melupakan mu
Membuatku semakin terluka
Hidupku tak pernah berarti
Tsnps mu
Hidupku hsmps
Itulsh cinta

Cahaya yang Hilang
Oleh : Siti Nuraini 26 April 2007

Kau iabarat setitik cahaya
Yang memebri terang dikegelapan
Kau ibarat embun
Yang membasahi bumi ketika bumi kekeringan

Karena kau kami menjadi kuat
Seperti pohon yang takkan pernah tumbang
Seperti batu karang
Yang takkan pernah terkikid ombak
Tapi kini
Cahaya itu hilang
Tak ada lagiyang terangi kegelapan
Embun pun begitu
Bumi tak lagi basah karenanya
Kami mulai rapuh
Kami mulai terkikis

Apakah ini akan berlanjut?
Tidak

Kami akan mencari itu semua
Yang telah lama hilang
Kami akan menjadi kuat
Walau hanya bayang mu
Yang temani kami
Di setiap langkah kami


Kepalsuan
Oleh : Siti Nuraini 2007
Saat hari berganti senja saat terang berganti gelap
Saat sedih berganti senang
Usia bertambah sepanjang waktu
Kematangan  untuk  berfikir

Saat cinta menjadi benci
Saat teman menjadi lawan
Saat ramai menjadi sunyi
Semua itu dapat berubah
Sampai
Kejujuran di perjual belikan
Hingga menjadi sebuah kepalsuan


An-Nur
Oleh : Siti Nuraini Mei 2004
Malaikat yang terbuat dari cahaya
Adalah desir angin nafas Nya
Iblis yang tumbuh dari api
Adalah garis yang mencuat dari lurusnya

Adapun hawa
Adapun aku
Berangkat dari batu daging memrangi zat binatang
Untuk tinggal menjadi samar cahaya
Merindukan
Cahaya yang sebenarnya


Cinta
Oleh : Siti Nuraini 23 Oktober 2007

Seperti angin
Tak dapat diraba
Namun terasa

Seperti oksigen
Tanpa oksigen
Aku tak sanggup
Aku tak dapat hidup

Siapakah dia
Dia selalu dibutuhkan
Dalam situasi apapun

Aku tahu
Jawab pohon
Yang sedari tadi megamati ku
Pasti dia adalah Cinta
Sambut pohon
Ya
Dia adalah cinta
Itulah cinta
Kepergian mu
Oleh : Siti Nuraini, 29 Januari 2008
Terkadang aku merindukan mu
Namun
Aku tak dapat mengobati rasa ini
Walau ia telah pergi
Untuk selamnya

Aku selalu merasa ia ada disini

Hangat nafasnya
Harum tubuhnya
Teduh ucapanya
Detak jantungnya

Mungkin karena cinta
Aku mencintainya karena Allah
Walau ia telah pergi
Aku selalu merasa ia ada
Disini
Temani diriku

Terimakasih Allah
Kau telah ciptakan dirinya untuk ku
Walau hanya sesaat

Sulit aku melupakannya
Allah
Ajari aku
Ajari aku tentang keikhlasan
Dan beri aku petunjuk
Bagaimana
Bagaiman caranya
Aku mengikhlaskan dirinya pergi kesisi Mu

Inggit aku mencintai mu
Aku kan tetp mengenang mu

Ibu
Oleh : Siti Nuraini, 14 November 2008

 Ibu
Engkau itu cahaya
Yang siap menerangi celah yang gelap
Engkau  itu mutiara
Yang sederhana, indah dan berharga

Ibu
Kau ajari aku dengan ilmu mu
Kau kasihi aku dengan kelembutan mu
Kau bombing aku dengan kesabaran mu
Meski banyak salh dan khilaf ku

Ibuucapan mu meneduhkan ku
Detak jantung mu
Hembusan nafas mu
Semua itu amat berarti bag ku


Maaf, 2008
Maaf
Bila aku melihat mu
Aku terpaku diam membisu
Ingin ku selalu memandang mu
Tak henti diri ini memandang mu

Maaf
Bila kau ku cintai
Walau ku tahu
Kau tak mencintai ku
Tapi
Aku selau menyayangi mu
Diri mu selalu ada di dalam hati ku
Walau
Banyak yang lebih dari mu
Aku tak bias
Cinta ini hanya untuk mu

Maaf
Bila aku salah telah mencintai mu
Walau aku tak berarti bagi mu
Namun
Kau berarti bagi ku
Maaf bila aku cintai mu

Senyum mu
Oleh : Siti Nuraini, 31 juli 2007

Dulu, sekarang
Esok atau pun lusa
Indonesia

Senyum mu Indonesia
Selalu kun anti
Senyum mu Indonesia
Selalu kucari

Hilang keman

Aku tak tahu
Bintang, apa kau tahu
Bulan, apakah kau tahu
Matahari, apakh kau tahu

Dimana senyum Indonesia ku
Aku bertanya pada kalian
Mengapa kalian diam

Aku harus bertanya kepada siapa
Para pejabat
Rakyat jelata
Tumbuhan
Hewan
Atau laut beserta dan bumi isinya
Merekapun sama seperti kalian hanya
Diam

Alam menjawab pertanyaan ku
Dengan musibah dan derai air mata
Para pejabat dengan sinisnya
Rakyat dengan diamnya

Hilangnya senyum Indonesia ku
Apakah aku juga termasuk penyebabnya
Aku selalu
Dan selalu
Berusaha dan terus berusaha
Mencari senyum mu Indonesia ku
Tapi
Kapan senyum mu
Kan ku temukan
Aku tak tahu