Selasa, 19 April 2011

GEJALA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG DAN TOMAT

GEJALA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG DAN TOMAT
(Laporan Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman)






Oleh
Siti Nuraini
0814023115












JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2011










I. PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Petani jagung harus belajar mengenali gejala pada gambar-gambar dalam brosur
ini – gejala kahat satu atau lebih hara esensial yang diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman yang sehat untuk memperoleh hasil yang
menguntungkan. Engkau dapat menjadi dokter untuk tanaman jagungmu sendirl.
Melihat kebun secara teratur dan mengidentifikasi gejala dari suatu masalah
merupakan aspek penting dari budidaya tanaman.
Keuntungan optimum dari investasi untuk produksi tergantung dari suplai hara
yang cukup selama pertumbuhan tanaman. Gejala kahat hara yang timbul
disebabkan karena kebutuhannya tidak terpenuhi. Hendaknya kebun dicek
beberapa kali selama satu musim. Kahat hara yang dapat dideteksi dini dapat
diatasi dengan pemupukan dalam alur di sisi tanaman. Andaikata tidak dapat
diatasi dalam tahun ini, asal diketahui di mana masalah tersebut timbul, maka
sudah merupakan informasi yang sangat berarti untuk perencanaan pemupukan
pada musim berikutnya.
Daun tanaman yang sehat harus berwarna hijau tua. Hal ini menunjukkan bahwa daun tersebut berkadar klorofil tinggi yang sangat dibutuhkan untuk menangkap sinar matahari untuk menghasilkan gula yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Suatu cekaman atau kahat hara akan mengubah warna daun dan menurunkan produksi gula.
Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang keras, miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang, serangan hama dan penyakit, pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya petani. Dalam praktikum ini kita akan membahas lebih lanjut penyebab penyakit yang terjadi pada tanaman jagung dan tomat.

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah
1. Mengetahui klasifikasi ilmiah tanaman jagung dan tomat
2. Mengetahui cara penyebab penyakit pada tamanan jangung dan tomat











II. METODOLOGI PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
Alat :
1. Kertas gambar
2. Pensil/pena gambar
Bahan :
• Tanaman Jagung
• Tanaman Tomat

B. Cara Kerja

Untuk cara kerja praktikum kali ini cukup sederhana
• Siapkan tanaman jagung dan tomat yang terserang penyakit
• Siapkan kertas gambar dan alat tulisnya
• Setelah keduanya siap maka amati satu persatu bahan praktikum tersebut
• Amati dan tulis nama tumbuhan, ejala penyakit, patogen yang menyebabkannya serta tanda-tanda penyakit pada tumbuhan tersebut.



III. PEMBAHSAN

A. Hasil Pengamatan
Tanaman Jagung

Tanaman Tomat

B. Pembahasan
Jagung

Jagung
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae

(tidak termasuk) Monocots

(tidak termasuk) Commelinids

Ordo: Poales

Famili: Poaceae

Genus: Zea

Spesies: Z. mays
Nama binomial Zea mays ssp. mays
L.
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.1

Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. 1Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays.

1. Wikipedia.org
Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi.

Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut.
Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Penyakit bulai disebabkan oleh jamur Sclerospora maydis. Bagian tanaman yang diserang adalah daun, terutama pada tanaman muda yang berumur di bawah 40 hari. Daun yang terserang berubah warna menjadi kuning keputih-putihan dan di bagian bawahnya muncul konidia berwarna putih, berbentuk seperti tepung. Serangan jamur ini akan meningkat pada suhu udara tinggi. Penyakit bulai menyerang jagung mengingat penyakit ini penyebarannya relatif cepat sehingga diperlukan tingkat kewaspadaan sedini mungkin sebelum merajalela pada kawasan tanaman jagung di suatu daerah.
Penyakit bulai disebabkan oleh sejenis cendawan, jika cendawan ini sudah mulai menyerang areal tanaman jagung di suatu daerah selain akibatnya kerugian ekonomi, juga bahayanya menular ke areal jagung lain dalam suatu kawasan tanaman jagung.
Termasuk jenis penyakit yang cara mengatasinya terpaksa harus melibatkan petani lain yakni diperlukan suatu perencanaan tanam serentak dalam suatu kawasan untuk komoditi ini. Biasanya waktu tanam yang terlambat dari areal tanaman jagung di kawasan tersebut dipastikan terkena serangan penyakit ini.
Kerugian akibat serangan ini biasanya dalam bentuk kerugian ekonomi yang harus diderita oleh petani. Biasanya jagung yang terserang sulit sampai mencapai fase berproduksi, bahkan resikonya tanaman mati sebelum fase produksi.
Daunnya yang menguning menyebabkan permukaan daun tidak mampu lagi melakukan fungsi fotosintesa yang merupakan kegiatan penting bagi keberlangsungan untuk melanjutkan menuju fase pertumbuhan berikutnya.
Antisipasi diperlukan dengan melakukan penanaman jagung secepat mungkin, jangan sampai ketinggalan dari penanaman tanaman jagung di sekitarnya atau dapat secara serempak menanam dalam suatu areal atau kawasan luas. Dipilih varietas yang tahan penyakit penyakit bulai




Penyakit Bulai (Downy mildew)
Penyebab: cendawan Peronosclero spora maydis dan P. spora javanica serta P.
spora philippinensis. yang akan merajalela pada suhu udara 27 derajat C ke atas serta keadaan udara lembab.
Gejala penyakit bulai di tanaman jagung diantaranya:
1. Ada bercak berwarna klorotik memanjang searah tulang daun dengan batas yan jelas
2. Adanya tepung berwarna putih pada bercak tersebut (terlihat lebih jelas saat pagi hari)
3. Daun yang terkena bercak menjadi sempit dan kaku
4. Tanaman menjadi terhambat petumbuhannya bahkan bisa tak bertongkol
5. Tanaman muda yang terserang biasanya akan mati (umur tanaman dibawah 1 bulan)
6. Kadang-kadang terbentuk anakan yang banyak, daun menggulung dan terpuntir
Penyakit bulai pada tanaman jagung bisa disebabkan oleh beberapa jamur diantaranya Peronosclerospora maydis, P.philippinensis, P.sorghi, P. sacchari, P.spontanea, P.miscanthi, P. heteropogoni, P.Sclerophthora macrospora, S.raissiae var zeae dan Sclerospora graminicola.
Pengendalian yang perlu dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini antara lain:
1. Tidak menanam jagung didaerah dingin dan lembab
2. Gunakan varietas tahan
3. Penggunaan fungisida berbahan aktif metalaksil
4. Tanam serempak
5. Pergiliran tanaman beda famili
6. Mencabut dan membakar tanaman jagung yang terserang bulai

Tanaman Tomat


Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

(tidak termasuk) Eudicots

Ordo: Solanales

Famili: Solanaceae

Genus: Solanum

Spesies: S. lycopersicum

Nama binomial Solanum lycopersicum
L. Sinonim
Lycopersicon lycopersicum
Lycopersicon esculentum 1.

Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang. Menurut tulisan karangan Andrew F. Smith "The Tomato in America", tomat kemungkinan berasal dari daratan tinggi pantai barat Amerika Selatan. Setelah Spanyol menguasai Amerika Selatan, mereka menyebarkan tanaman tomat ke koloni-koloni mereka di Karibia. Spanyol juga kemudian membawa tomat ke Filipina, yang menjadi titik awal penyebaran ke daerah lainnya di seluruh benua Asia. Spanyol juga membawa tomat ke Eropa. Tanaman ini tumbuh dengan mudah di wilayah beriklim Mediterania.1
Gejala pertama dari penyakit layu fusarium yang menguning daun yang lebih rendah, sering hanya pada satu sisi tanaman. daun menguning secara berangsur-angsur layu dan mati. Dalam beberapa kasus, keseluruhan pabrik dapat menurun dan mati. Sebuah warna coklat dari sistem (air-melakukan) vaskular dapat dilihat oleh memotong batang terbuka dengan pisau.
Layu Fusarium disebabkan oleh jamur, Fusarium oxys- porum f. f. porum sp. lycopersici yang memasuki tanaman melalui akar dan tumbuh melalui jaringan pembuluh darah.
Menghancurkan sel-sel dari jaringan pembuluh darah, yang menyebabkan kelaparan di
dekat cabang tanaman. layu Fusarium lebih serius jika akar-simpul nematoda hadir, karena akar mereka makan menyebabkan tanaman menjadi lebih rentan terhadap jamur.
Jamur layu fusarium dapat diperkenalkan ke tanah di beberapa cara, seperti angin, air, hewan atau peralatan. Jamur ini menjadi mapan di tanah yang paling mudah dan dapat tetap berada di tanah selama bertahun-tahun

Penyakit tomat-daun
• Awal Blight
dapat mempengaruhi dedaunan, batang dan buah tomat. Gejala: bercak Dark dengan cincin konsentris berkembang pada daun lebih tua terlebih dahulu. Daerah daun sekitarnya mungkin menjadi kuning. Daun yang terkena bisa mati prematur, memperlihatkan buah untuk kudis matahari.
• Gray Daun Daun Spot Spot hanya mempengaruhi daun tomat, dimulai dengan daun tertua. Gejala: Kecil, bintik-bintik hitam yang dapat dilihat pada kedua permukaan atas dan bawah daun. Bintik-bintik membesar dan berubah cokelat keabu-abuan. Akhirnya pusat tempat retak dan rontok. Sekitarnya daun akan menguning dan daun akan kering dan drop, buah produksi dihambat.

• Late Blight Akhir mempengaruhi baik hawar daun dan buah tomat. Akhir Blight adalah penyakit bertanggung jawab atas Kelaparan Kentang Irlandia. Akhir Blight menyebar dengan cepat. Dingin, cuaca basah mendorong pengembangan jamur. Jika Anda mencurigai Anda memiliki Late Blight, Gejala: Berminyak mencari, tidak teratur berbentuk bintik-bintik abu-abu muncul pada daun. Sebuah cincin jamur putih bisa berkembang sekitar tempat, terutama dalam cuaca hujan. Bintik-bintik akhirnya berubah kering dan tipis. Daerah menghitam mungkin muncul di batang. Buah juga mengembangkan besar, berbentuk tidak teratur, bercak abu-abu berminyak.

Agen penyabab penyakit tanaman dapat berupa agen biologi dan agen abiotik.
1. Agen Biologi
Agen biologi adalah organisme patogen, terutama dari golongan bakteri, jamur, virus, benalu, dan cacing nematoda. Organisme patogen menimbulkan penyakit dengan cara sebagai berikut.
a. Menyerap zat makanan atau isi sel secara terus menerus sehingga tumbuhan inang menjadi lemah. Contohnya bakteri, benalu, nemadota dan virus.
1.Wikipedia.org

b. Membunuh atau merusak aktivitas metabolisme sel inang dengan cara mengeluarkan zat, seperti enzim atau zat racun (toksin) ke dalam sel inang. Contohnya jamur penyebab gosong pada biji jagung.
c. Mengganggu transportasi zat makanan, mineral, dan air pada pembuluh angkut inangnya. Contohnya jamur penyebab layu daun pada tomat (Fusarium axysporum).
d.Menghalangi proses fotosintesis.

2. Agen Abiotik
Agen abiotik meliputi bermacam-macam faktor, seperti iklim, tanah, zat racun yang terserap, dan api
















IV. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kalsifikasi tanaman jagung dan tomat sebagai berikut
Jagung
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae

(tidak termasuk) Monocots

(tidak termasuk) Commelinids

Ordo: Poales

Famili: Poaceae

Genus: Zea

Spesies: Z. mays
Nama binomial Zea mays ssp. mays
L.



Tomat
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae

(tidak termasuk) Eudicots

Ordo: Solanales

Famili: Solanaceae

Genus: Solanum

Spesies: S. lycopersicum

Nama binomial Solanum lycopersicum
L. Sinonim
Lycopersicon lycopersicum
Lycopersicon esculentum 1.

2. Penyebab penyakit bulai pada jagung adalah jamur Peronosclero spora maydis dan P. spora javanica serta P. spora philippinensis. Pada tomat adalah jamur, Fusarium oxys- porum f. f. porum sp. Lycopersici.









DAFTAR PUSTAKA


Djafaruddin.2008.Dasar-dasar Pengendalian Penyakit Tanaman.Bumi Aksara:Jakarta.
http://blogiologi.blogspot.com/2011/03/agen-penyebab-penyakit-tanaman.html, diakses pada 3 April 2011
http://www.sinartani.com/proteksi/awas-si-bulai-mengancam-jagung-anda-1243222815.htm, diakses pada 3 April 2011
http://www.puslittan.bogor.net/, diakses pada 3 April 2011
http://www.gerbangpertanian.com/2010/06/mengendalikan-penyakit-bulai-pada.html, diakses pada 3 April 2011
Pracaya.2007.Hama dan Penyakit Tanaman.Penebar Swadaya:Jakarta

















LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar